Mengapa Agama Kristen Protestan (Protestantisme) Mengagungkan Alkitab?

Mengapa Agama Kristen Protestan (Protestantisme) Mengagungkan Alkitab?

- in Agama, Featured
292
0

 
Togi
 
Mengapa Agama Kristen Protestan (Protestantisme) Mengagungkan Alkitab?
Oleh: Togi Hamonangan Lingga
 
Agama Kristen Protestan adalah Agama Alkitab. Bagi Agama Kristen Protestan (Protestantisme), Alkitab merupakan satu-satunya buku paling penting di alam semesta ini yang menyatakan (mewahyukan) dengan jelas dan tanpa salah tentang Allah Tritunggal dan kebenaranNya dalam Kristus.Alkitab merupakan pusat dan jantung iman Agama Kristen Protestan.
Karena itu, Agama Kristen Protestan dari sejak awal kelahirannya selalu berusaha merestorasi Kekristenan agar kembali kepada akar Alkitabnya. Agama Kristen Protestan merestorasi Alkitab ke tempat utamanya dalam doktrin Kristen. Agama Kristen Protestan merestorasi Alkitab ke tempat dan derajat yang benar.
Agama Kristen Protestan menekankan bahwa Injil Kristus dimaksudkan untuk membebaskan Manusia dari dosa dan kesalahan.
Karena itu, Agama Kristen Protestan menekankan agar kita fokus pada Kristus dan InjilNya yang menyelamatkan dan menekankan pentingnya anugerah Allah dalam Keselamatan umat Manusia.
Karena itu, Agama Kristen Protestan senantiasa menekankan prinsip absolut
harus “Kembali kepada Alkitab” dan “mengikuti dan menaati apa kata Firman Tuhan saja”.
 
Bagi agama Kristen Protestan, hanya Alkitab saja Firman Allah yang diwahyukan dan berotoritas (mempunyai kuasa); Alkitab merupakan satu-satunya kaidah, dasar dan Sumber bagi iman, doktrin dan Perbuatan umat Tuhan.Cukup Alkitab saja sebagai dasar pegangan hidup umat Kristen. Karena itu, Agama Kristen Protestan menentang doktrin-doktrin gereja “- yang mengklaim memiliki kuasa di Atas Alkitab; – yang menolak otoritas dan kebenaran Alkitab; dan yang menyangkal kejelasan (clarity) dan kecukupan (sufficiency) Alkitab.’
 
Kata Alkitab (Bible) berasal dari bahasa Yunani βιβλίos atau βιβλία, (“biblios” atau “biblia”) yang berarti buku atau buku-buku. Alkitab bukan buku tunggal, tetapi lebih merupakan kumpulan buku-buku yang lebih kecil, ditulis dalam kurun waktu yang lama sekali, yang seluruh bagiannya dianggap wahyu Allah kepada umat manusia.
Alkitab terdiri dari dua bagian utama: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Semua kitab dalam PL ditulis sebelum kelahiran Yesus Kristus dan diakui orisinil oleh Judaisme dan agama Kristen. Sedang PB, ditulis setelah Kristus, hanya merupakan bagian dari Alkitab orang Kristen, tidak diakui oleh agama Yahudi.
Alkitab Protestan terdiri dari 66 buku tersendiri, 39 buku di dalam PL, 27 buku dalam PB (yang terdiri dari 1189 pasal dan 31102 ayat). Buku-buku ini ditulis oleh 40 orang penulis (ada yang menyebut 44 penulis), ditulis dalam kurun waktu 1500 tahun, dalam tiga bahasa (Ibrani, Aramis dan Yunani) dari 3 benua. Lembaga-lembaga Alkitab Protestan di seluruh dunia telah menerjemahkan Alkitab kedalam lebih dari 2000 bahasa dengan oplah cetakan sekitar 2 milyar Alkitab.
Pembagian pasal dilakukan pada tahun 1228 oleh seorang imam Inggris, Stephen Langton. PL dibagi menjadi ayat-ayat pada tahun 1448, PB pada tahun 1551. Keseluruhan Alkitab seperti yang kita kenal sekarang, dibagi dalam pasal-pasal dan ayat-ayat, pertama sekali muncul dalam Alkitab Protestan pada tahun 1560 (Alkitab Jenewa)
 
Bagaimana kita tahu bahwa Alkitab merupakan Firman Allah yang benar dan sejati?
Saat ini ada banyak buku yang mengaku dirinya sebagai Firman Allah. Semua kitab suci agama-agama mengklaim dirinya sebagai Firman Allah. Kitab Mormon mengklaim dirinya sebagai Firman Allah. Karl Marx, dengan pandangan dunianya yang atheistis, mengklaim tulisan-tulisannya, The Communist Manifesto, sebagai kebenaran terakhir. Kita umat Kristen Protestan percaya Alkitab merupakan Firman Tuhan dan sumber abadi kebenaran yang kita andalkan. Bagaimana kita tahu bahwa Alkitab merupakan Firman Tuhan? Bisakah kita sungguh-sungguh membuktikan bahwa Alkitab adalah sungguh-sungguh Firman Allah? Jawabannya adalah ya.
Dalam Yoh 15:18-19, Tuhan Yesus telah mengingatkan para muridNya tentang  sikap dunia pada orang-orang yang mengikutNya. “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” 1 Pet 5: 8 menyatakan,”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”
Sikap dunia terhadap Allah saat ini adalah memberontak melawan Allah, dan orang-orang duniawi di bawah pengaruh Iblis berusaha membinaskan iman kita. DI AS, 80 % anak-anak muda Kristen yang masuk kuliah tetapi setelah lulus tidak lagi percaya kepada Kristus. Ini antara lain karena siswa siswa Kristen tidak mempunyai pertahanan ketika mendengar para professor anti kris mendiskreditkan Alkitab. Para siswa Kristen mudah ditipu untuk mempercayai bahwa Alkitab tidak dapat dipercaya lagi. Ini sering terjadi karena orang Kristen tahu apa yang mereka percayai, tetapi tidak tahu mengapa mereka mempercayainya. Tidak ada buku atau kitab suci yang dikritik dan diserang lebih banyak dari Alkitab. Banyak sarjana sarjana terkenal telah menulis buku-buku yang berusaha mendiskreditkan otoritas Alkitab. Ini merupakan salah satu tujuan Iblis; membuat manusia  ragu pada Firman Tuhan.
Tidak pernah ada di dalam sejarah manusia ada buku yang telah mengguncang dunia seperti yang dilakukan Alkitab. Dampak yang telah Alkitab lakukan sangat fenomenal. Ada yang menerimanya sebagai “Firman Tuhan”; yang lain mengkritik dan mengutuknya. Di tengah-tengah penentangan yang besar terhadap Alkitab saat ini, dan dengan adanya banyak buku lain yang juga mengklaim dirinya sebagai “firman Allah”, bagaimana kita bisa tahu bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang benar? Apa bukti-bukti yang menegaskan bahwa Alkitab merupakan satu-satunya Firman Allah yang benar?
Dalam terang zaman kita hidup saat ini, penting bagi kita umat Protestan untuk tidak saja mengenal apa yang kita percaya tetapi mengapa kita mempercayai apa yang kita percayai. Untuk  menghadapi serangan-serangan para kritikus Alkitab, kita akan memperlihatkan fakta-fakta yang membuktikan otoritas dan asal-usul ilahi Alkitab. Pengetahuan ini akan memampukan kita memberi sanggahan, jawaban dan pembelaan secara rasional dan logis tentang iman kita.
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa Alkitab itu benar. Kami membagi bukti-bukti itu kedalam dua kelompok/kategori, yaitu bukti internal  (bukti-bukti yang diperlihatkan/ditemukan dalam Alkitab sendiri) dan bukti eksternal (bukti-bukti yang ditemukan diluar Alkitab, seperti arkeologi, manuskrip-manuskrip kuno, sains, filsafat dan lain-lain).
Bukti Internal
Ada empat bukti internal yang menyokong otoritas dan inspirasi ilahi Alkitab.
Penegasan Diri
Kebenaran dan fakta pertama adalah bahwa Alkitab sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung, menegaskan dan menyatakan dirinya sebagai Firman Allah. Para pengarang tahu bahwa mereka sedang menulis kata-kata Allah, sekalipun mereka seringkali tidak memahami sepenuhnya apa yang sedang mereka tulis. 2 Tim 3:16 menyatakan,”Semua kitab suci diilhamkan atau diinspirasi oleh Allah.” 2 Pet 1:21 menyatakan,”Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” Yesus sendiri memandang Perjanjian Lama berotoritas (berwenang) dan mengutip dari PL sepanjang pelayananNya.
Roh Kudus
Kedua, Allah Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa Alkitab merupakan Firman Allah. Yoh 16:13 menyatakan,”Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” Roh Kudus yang menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman juga menjamin orang-orang percaya bahwa Alkitab adalah Firman/Perkataan Allah.
Kemampuan Mentransformasi Orang/Masyarakat
Ketiga, kita memiliki bukti mengenai kemampuan Alkitab mengubah kehidupan orang. Ibr 4: 12 berkata,”Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Rom 12:2 mengatakan,”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Firman Tuhan dan Allah Roh Kudus sungguh-sungguh mengubah kehidupan banyak orang. Alkitab telah mengubah kehidupan para pembunuh, pejinah, pecandu narkoba, pejabat-pejabat tinggi pemerintah, pengusaha-pengusaha, mahasiswa-mahasiswa, dan milyaran orang lainnya. Tidak ada satu kitab/buku lain yang bisa melakukan transformasi sehebat Alkitab. Ini karena Alkitab bukan sekedar buku tentang kehidupan yang baik, tetapi ada kuasa Allah yang bisa mengubah hidup orang di dalam Alkitab.
Kesatuan pikirannya yang begitu mengagumkan
 
Alkitab merupakan kitab paling unik di dunia. Sekalipun ia dibentuk di tengah-tengah keberagaman  ia menunjukkan kesatuan pikiran yang mengagumkan. Dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, tema besar yang mempersatukan keseluruhan isi Alkitab adalah kisah penciptaan alam semesta dan manusia oleh Allah, kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan rencana keselamatan/penyelamatan manusia
Bukti internal keempat adalah hal kesatuan Alkitab. Alkitab meliputi beratus topik, sekalipun begitu isi Alkitab tidak saling bertentangan satu sama lain. Alkitab tetap satu dalam temanya. Yang membuat Alkitab begitu mengagumkan adalah:
Pertama, Alkitab ditulis dalam rentang waktu lebih dari 1500 tahun tahun. Kedua, ia ditulis oleh lebih dari 40 orang dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Contohnya, Musa dididik dan dibesarkan di dalam rumah Firaun Raja Mesir dan menjadi nabi atas Israel. Josua pengganti Musa adalah seorang komandan militer, Daud adalah seorang gembala yang menjadi raja, Petrus adalah seorang nelayan yang sederhana. Salomo adalah seorang raja, Lukas adalah seorang dokter. Nabi Amos adalah seorang gembala dan Matius seorang tukang pajak. Semua penulis ini pekerjaan dan latar belakangnya sangat berbeda.
Ketiga, Alkitab ditulis di banyak tempat. Alkitab ditulis di tiga benua yang berbeda: Benua Asia, Afrika dan Eropa. Musa menulis di padang pasir Sinai, Paulus menulis di dalam penjara di Roma, Daniel menulis dalam pembuangan di Babilonia dan Ezra menulis di tengah-tengah reruntuhan kota Yerusalem.
Keempat, Alkitab ditulis dalam banyak situasi yang berbeda-beda. Daud menulis pada masa perang, Yeremia menulis pada masa duka kehancuran/kejatuhan Israel, Petrus menulis pada saat Israel di bawah penguasaan Roma, dan Joshua menulis pada saat bangsa Israel sedang menyerang negeri Kanaan.
Kelima, para penulis mempunyai maksud/tujuan yang berbeda untuk menulis. Yesaya menulis untuk memperingatkan Israel akan datangnya hukuman Allah pada Israel karena dosa-dosa mereka, Matius menulis untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus adalah seorang Mesias/Juruselamat, Zakaria menulis untuk memberi semangat pada Orang Israel yang patah semangat yang telah kembali dari pembuangan di Babilonia, dan Paulus menulis untuk mengemukakan masalah-masalah di dalam gereja-gereja Eropa dan Asia yang berbeda-beda.
Kalau kita menempatkam faktor-faktor ini bersama-sama, Alkitab ditulis lebih dari 1500 tahun, oleh empat puluh pengarang, di tempat-tempat yang berbeda, di dalam situasi yang beragam dan menyebut pelbagai isu. Sungguh mengagumkan bahwa dengan keberagaman seperti itu, ada satu kesatuan tema yang mempersatukan semua isi Alkitab, yaitu penebusan dosa manusia dan seluruh ciptaan oleh Allah. Ratusan masalah kontroversial disebut di dalam Alkitab,akan tetapi para penulisnya tidak bertentangan satu sama lain. Alkitab sungguh dokumem yang sangat luar biasa.
Para penulis Perjanjian Baru misalnya sangat berhati-hati dan cermat dalam memilih sumber-sumber mereka dan mendapatkan kisah-kisah dari saksi mata. Lukas mengunjungi orang-orang yang hidup bersama Yesus (Luk 1:1-4). Yohanes adalah penulis Injil yang menjadi saksi mata (Yoh 19:35). Paulus menyusun daftar saksi kebangkitan Yesus (1 Kor 15:4-8).
Apologet Protestan Josh McDowell memberikan ilustrasi yang pas untuk menerangkan hal ini. Pilihlah sepuluh orang penulis kontemporer dan mintalah mereka menulis pandangan mereka tentang satu persoalan controversial. Apakah mereka semua sependapat? Tidak, pasti akan ada perselisihan pendapat antar para penulis. Sekarang perhatikan para pengarang Alkitab. Semua pengarang Alkitab, dari rentang waktu 1500 tahun lebih, menulis tentang banyak persoalan kontroversial, tetapi pendapat mereka tidak saling bertentangan satu sama lain.
Terlihat satu orang pengarang menuntun para penulis Alkitab melalui semua proses: Roh Kudus. 2 Pet 1:21 menyatakan,”Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” Kesatuan Alkitab hanya salah satu bukti yang mengagumkan tentang otoritas dan inspirasi Alkitab.
 
Bukti Eksternal
Selain bukti internal yang sudah dipaparkan di atas, juga ada bukti-bukti eksternal yang ditemukan di luar Alkitab yang mendukung otoritas dan kebenaran Alkitab.
 
Alkitab tidak bisa dibinasakan, dipunahkan dan dihancurkan.
Bukti eksternal pertama adalah Alkitab tidak bisa dibinasakan, dipunahkan dan dihancurkan oleh siapapun. Alkitab merupakan buku paling terkenal dalam sejarah dunia. Tidak ada satu bukupun yang telah diserang dan dikritik seperti yang dialami Alkitab. Kaum skeptis telah berusaha menghancurkan otoritas Alkitab selama 1800 tahun terakhir ini. Alkitab telah melalui semua macam pengujian dari banyak aspek seperti arkeologi, sains, filsafat dan computer. Namun meskipun terus digempur dari pelbagai sudut, Alkitab terbukti tetap benar dan bertahan sampai saat ini. Para skeptis yang pada akhirnya terbukti keliru, sedang Alkitab terbukti benar dan kredibel. Daya tahan Alkitab terhadap kritikan, sanggahan dan upaya destruksi selama hampir 2000 tahun ini membuktikan asal usul ilahi dari Alkitab. Alkitab merupakan kitab zaman purba yang paling akurat. Walau diselesaikan kurang lebih 2000 tahun yang lalu, sampai saat ini tidak ada isi Alkitab yang temukan tidak akurat!
 
Arkeologi
Sumber kedua bukti eksternal berasal dari arkeologi. Penyelidikan arkeologis di Timur Tengah telah membuktikan bahwa Alkitab itu benar, tidak pernah salah dan selalu tepat dalam uraian kejadian-kejadian historis. Sampai saat ini tidak ada satu penemuan arkeologis manapun yang menyangkal atau bertentangan dengan kisah-kisah Alkitab. Arkeologi kontemporer telah membuktikan kebenaran historis hampir semua kejadian-kejadian yang disebut di dalam Alkitab.
Tidak ada kitab suci lain yang dapat membuktikan kebenaran historis kisah-kisah yang dipaparkannya seakurat seperti Alkitab. Indestruktibilitas dan arkeologi merupakan dua bukti eksternal tentang kebenaran Alkitab.
Bukti arkeologis dan historis Alkitab tentang fakta-fakta, peristiwa-peristiwa, tempat-tempat dan nama-nama orang yang disebut dalam Alkitab sangat kredibel, akurat, tidak terbantahkan dan bukan fiktif/mitos.
 
Nubuatan
Alkitab berisi ribuan nubuatan yang telah digenapi. Tidak ada satu buku atau kitab sucipun yang memiliki nubuatan dan penggenapan nubuatan sebanyak Alkitab dan setepat Alkitab. Nubuatan-nubuatan Alkitab sangat khusus dan akurat. Nostradamus disebut membuat beratus nubutan yang telah terjadi. Akan tetapi kalau kita mempelajari nubuatan-nubuatan atau ramalan Nostradamus, kita akan menemukan ramalan-ramalannya sangat samar-samar dan tidak jelas. Simbol-simbol dan bahasa yang diungkapkan Nostradamus dapat diartikan ke banyak peristiwa-peristiwa historis. Tidak seperti kebanyakan ramalan, nubuatan-nubuatan Alkitab sangat khusus.
Yesus sendiri menggenapi ratusan nubuatan yang dibuat ribuan tahun sebelum kelahiranNya.
Kita mempercayai Alkitab karena Alkitab diilhamkan/dinafaskan oleh Allah.
Alkitab merupakan satu-satunya buku untuk mengenal Allah yang sejati. Satu-satunya cara untuk mengetahui dan mengenal Allah yang benar hanya melalui Alkitab.
Sumber-sumber luar juga mendukung Alkitab. Josephus seorang sejarawan mencatat fakta-fakta tentang kehidupan Yesus. “History of the Jews” pada 90 M
Thallus, seorang yang bukan Kristen menyebut kegelapan meliputi Roma  pada waktu penyaliban Yesus. Ia menulis pada tahun 52 M. Seutonius, sejarawan resmi Kaisar-kaisar, menulis tentang orang-orang Yahudi yang mencela pengikut-pengikut Yesus yang kemudian diusir dari Roma.
 
Mengapa Alkitab merupakan Kitab Paling Agung?

  1. Sampai saat ini, Alkitab masih merupakan dokumen/naskah/kitab yang paling banyak diterbitkan, disalin dan dipelajari di seluruh dunia. termasuk dalam bahasa Braille. Alkitab merupakan buku pertama yang dicetak oleh manusia, yaitu oleh Johannes Gutenberg.
  1. Alkitab merupakan karya Allah sendiri. Karena itu kaum Protestan percaya akan supremasi dan inspirasi ilahi Alkitab. Banyak orang yang bersedia mati untuk Alkitab.
  1. Tidak ada satu kitab suci manapun di dunia ini yang menyatakan cinta kasih abadi Tuhan yang begitu besar bagi umat manusia (Yoh 3:16)
  1. Tidak ada satu buku manapun yang mengajarkan dengan jelas kebenaran tentang natur Tritunggal Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. (Kej 1:26; Kej 3:22; Kej 18:1-15, dll). Hanya Alkitab yang bisa menghubungkan kita dengan tokoh paling penting di dunia ini, Yesus Kristus.
  1. Tidak ada satu buku manapun yang menyatakan pengampunan dosa adalah semata-mata anugerah/karya Allah di kayu salib melalui iman di dalam Yesus Kristus, bukan oleh pekerjaan, usaha, perbuatan dan prakarsa manusia.
  1. Tidak ada satu buku manapun yang telah mengubah begitu banyak hati dan kehidupan manusia di sepanjang sejarah manusia. Hanya Alkitab yang memiliki kuasa ilahi untuk mengubah hidup orang secara luar biasa. Alkitab mengandung pesan kebebasan yang bisa mengubah hidup manusia. Alkitab telah memerdekakan banyak orang dari perbudakan-perbudakan, penindasan-penindasan, diskriminasi-diskriminasi, takhyul-takhyul dan idiologi-idiologi ekstrim. Alkitab telah mentransformasi dunia. Kita bisa menggunakan Alkitab untuk mengubah seluruh dunia, untuk menghadirkan kebebasan sejati. Tanpa Alkitab, dunia Barat dan sebagian dunia Timur akan sangat berbeda saat ini.
  1. Tidak ada buku yang (berani) memberikan jaminan kepastian keselamatan kekal di dalam surga kepada orang selain Alkitab.
  1. Tidak ada buku yang telah menuntun orang untuk mendirikan begitu banyak sekolah, universitas, rumah-sakit, poliklinik, panti-asuhan, panti sosial dan lembaga-kembaga kemanusiaan. Tidak ada filsafat atau agamapun yang mampu menggerakkan orang-orang untuk mentransformasi dunia selain Alkitab.
  1. Tidak ada buku yang memiliki kesaksian begitu banyak saksi mata orang-orang yang berjalan bersama Yesus.

Alkitab sungguh-sungguh dapat dipercaya karena ia berasal dari Allah dan karena Alkitab menyampaikan cerita tentang kehidupan Yesus di bumi dari saksi-saksi mata yang pertama, yang benar-benar pernah berjalan, makan, minum, berbicara, dan tinggal bersama Yesus. Para saksi ini juga menyaksikan mujizat-mujizat yang banyak dilakukan oleh Yesus, menyaksikan Yesus disalibkan, mati dan bangkit dari antara orang mati, naik ke surga. Alkitab merupakan kisah para saksi mata peristiwa-peristiwa historis  penting yang telah membentuk dunia ini.

  1. Superioritas moral Alkitab

Alkitab mengajarkan standar moral, kebenaran, kasih dan kesucian yang lebih tinggi dari kitab suci manapun. Standar moral Alkitab jauh lebih tinggi dari kitab manapun di dunia ini (Bandingkan: Mat 22: 35-40; Mat 5:21-28; Yoh 13:34-35; Yoh 15: 12-13; Mat 20:25-28; Fil 4:8; Ef 4:29; Ef 4:25; Mat 7:12; 1 Tes 5: 15; Fil 2:3-4; Ef 4:31-32; Kol 3:12-14; 1 Kor 13:4-8; 1 Yoh 3:16-18; Ef 5:25-30; Ef 5:3-6) (Disarikan dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Diplomasi Cerdas Prabowo Membawa Indonesia Menuju Posisi Terhormat di Kancah Global

Diplomasi Cerdas Prabowo Membawa Indonesia Menuju Posisi Terhormat