Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) Rayakan Ulang Tahun ke-25: Dipanggil dan Diberkati untuk Menjadi Berkat Bagi Sesama

Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) Rayakan Ulang Tahun ke-25: Dipanggil dan Diberkati untuk Menjadi Berkat Bagi Sesama

- in Featured, Nasional
216
0
Ketua Umum Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) Marsekal Pertama TNI Aldrin Petrus Mongan, S.T., M.Hum., M.Han dan Ibu

 

 

Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) Rayakan Ulang Tahun ke-25: Dipanggil dan Diberkati untuk Menjadi Berkat Bagi Sesama

 

Jakarta, Indonesiatodays.com

 

 

Merayakan Ulang Tahun ke-25, Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) mengadakan Ibadah pengucapan syukur dengan tema: Mensyukuri Berkat Tuhan dengan Persembahan’. (Ulangan 26: 1-15).

 

 

Perayaan Ulang Tahun ke-25 Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) ini diselenggarakan di Atrium Bay Walk Mall, Pluit, Jakarta. (6/11/22)., serta diikuti oleh sekitar 400 orang warga Tonsea dari sekitar Jabodetabek.

Ketua Panitia Perayaan HUT ke-25 PNT, Danny Rotinsulu, S.E.,

 

Ibadah diawali dengan puji pujian, Tari-tarian khas Tonsea, serta ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Talita Doodoh.

Perwakilan Gubernur Sulawesi Utara memberikan bantuan mobil ambulans kepada PNT secara simbolis kepada Ketum PNT

Saat Ketua Umum Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) Marsekal Pertama TNI Aldrin Petrus Mongan, S.T., M.Hum., M.Han, memasuki ruang acara, Ketua Umum PNT dikawal oleh pasukan tarian Kabasaran dan berjalan diiringi Musik bambu seng clarinet juga mengiring lagu Kolintang.

 

 

Dalam kata sambutannya, Ketua umum Paimpuluan Ne Tonsea (PNT), Marsekal Pertama TNI Aldrin Petrus Mongan, S.T., M.Hum., M.Han, menyatakan,”PNT didirikan sebagai wahana pelayanan bagi warga Tonsea, sebagai wadah persekutuan untuk saling menolong, saling membantu, saling membangun, serta sebagai forum untuk bersinergi antara anggota PNT, Pengurus PNT dengan pelbagai stake holder seperti Pemda, pengusaha, akademisi dan organisasi lainnya. Saat ini PNT sudah memasuki usia yang ke-25, kita hendak bersyukur kepada Tuhan yang senantiasa menyertai PNT dalam tugas dan pelayanannya. Tuhan itu baik.

Di masa Kepengurusan 2020 hingga saat pelaksanaan HUT ke-25 Paimpuluan Ne Tonsea ini,situasi dan kondisi Nasional masih dalam status PANDEMI,sehingga berdampak pula kepada agenda program dari Paimpuluan ne Tonsea, dan menyebabkan Badan Pengurus, dengan Koordinasi Dewan Penasehat dan Dewan Pembina melaksanakan berbagai program secara skala terbatas dan sedapat mungkin dilaksanakan melalui online, Zoom atau Youtube.Dan diutamakan kepada kegiatan rutin seperti HUT, Paskah, Natal dan kegiatan Sosial dan diakonia sedapat mungkin dilaksanakan, dengan penuh keterbatasan.

Pasca membaiknya kondisi nasional dari pandemi Covid, PNT berharap dapat membantu para warga Tonsea yang menjadi pelaku UMKM agar dapat berkembang dan bersinergi. Misalnya, PNT mendukung peluncuran dan pengembangan usaha “Tonsea Wine”, untuk menjadi produk unggulan warga Tonsea, agar bisa go-national maupun go-international.

Tagline PNT adalah : Tonsea Winetin,
Tonsea Tinadidian, Tonsea Dipilih
Tonsea Diberkati”

Secara khusus PNT menyampaikan apresiasi yang besar kepada Bapak Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, S.E., atas sumbangan yang diberikan pada PNT berupa sebuah mobil Ambulans. ”

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Perayaan HUT ke-25 PNT, Danny Rotinsulu, S.E., menyatakan,”Perayaan HUT ke-25 ini merupakan bentuk ungkapan pengucapan syukur kepada Tuhan yang telah memimpin PNT selama 25 tahun. PNT bisa memasuki usia 25 tahun adalah semata-mata karena kasih dan penyertaan Tuhan. PNT bersyukur telah diberkati Tuhan, dan karena itu PNT berkomitmen menjadi berkat bagi warga Tonsea, masyarakat dan bangsa.”

Dalam renungan singkatnya, Pdt. Talita Doodoh menyampaikan, Tuhan mengasihi orang-orang Tonsea. Orang-orang Tonsea adalah orang-orang yang diberkati Tuhan. Tuhan memilih orang Tonsea menjadi Api Injil bagi Tuhan, saksi Tuhan, berkat bagi sesama, kepanjangan tangan Tuhan dan menjadi orang-orang yang berkualitas.Tuhan ingin orang-orang Tonsea mempersembahkan hidupnya untuk Tuhan, dan mempersembahkan hidupnya untuk melayani sesama, mengasihi sesama, saling mengasihi dan saling membantu.”

Dalam Perayaan Ulang Tahun ke-25 Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) ini, warga dihibur dengan pergelaran Musik Bambu, Kolintang, Tari Lenso, Tari Kabasaran, Tari Ampa Wayer, penampilan PS PS Bethesda GPIB Tanjung Priuk.

Juga digelar Perlombaan antar Rotasi:
– Hias Meja kuliner Tonsea
– Pidato Bahasa Tonsea
– Ba cerita Bahasa Manado (anak-anak)
– Tonsea Idol
– Tonsea Fashion Show
– Poco-Poco
– Dansa Tempo Doeloe.

Acara Perayaan Ulang Tahun ke-25 Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) ini didukung penuh oleh Para pendiri dan ketua-ketua PNT beserta pengurusnya,
Tari Ampa Wayer (K28), Kolintang Tamporok, Kolintang Limeka, Batik Bercerita Dizzy Matindas,

Tampak hadir dalam acara ini antara lain Ketua Umum KKK Angelica Tengker, Yopie Rory, perwakilan manajen Bay Walk Mall, Artis Tonsea: Pinkan Abigail Sanders (Puteri Indonesia Sulawesi Tengah), Elizabeth Gabriella (Puteri Pariwisata Indonesia Sulawesi Utara 2022), Rosanna James (Miss IMI 2021), dan Vina Putung.

Tonsea merupakan salah satu sub-etnis di Suku Minahasa, Sulawesi Utara, yang secara geografis mendiami bagian Ujung Timur Utara Pulau Sulawesi, dan saat ini terdiri dari: Sebagian besar Kabupaten Minahasa Utara, Sebagian besar Kota Bitung, Sebagian Kota Manado, dan Sebagian kecil Kabupaten Minahasa.

Paimpuluan Ne Tonsea adalah Organisasi orang Tonsea, di Jakarta dan sekitarnya ini, kita tahu berawal dari pertemuan rutin di akhir tahun 1996, di keluarga H.G Rorimpandey Piters, yang mengusulkan adanya wadah bagi keluarga keluarga Tonsea,
dalam diskusi bersama, yang diikuti oleh tokoh-tokoh seperti: Bpk. Frans Sompie, Bpk. Ausie Rotinsulu, Bpk
Perly Rotinsulu, Bpk. Audy Enoch, Bpk. Max Thomas, Bpk. Edwin Rondonuwu, Bpk. Willy Soputan, Bpk. Alfred Sundah,
Bpk. Friest B Wullur, Bpk. Benny Tengker, Bpk. Rudy Nigi, Bpk.Boy Dondokambe, Dan banyak sesepuh lainnya.

Diskusi ini kemudian dilanjutkan dengan terbentuknya panitia Paskah dipimpin bapak Perly Rotinsulu, dengan anggota-anggota seperti Rotinsulu Maleoleosan,Enoch BER Maleo-leosan,
Maumbi Watutumou,Esa Genang SUKUR, Kuwil, Kolongan Kawangkoan, Bapak Welly Soputan, bapak Edwin Rondonuwu dari Maumbi Watutumou, bapak Boy Dondokambey, bapak Wullur dari Perkumpulan Kuwil Kaleosan, Bapak Max Thomas, bapak Rudy Nigi, bapak Frans Tombokan dari PNKWK (Pasungkudan Ne Kolongan wo Kawangkoan), dan bapak Nico Rondonuwu dari Esa Genang Sukur.

Dan panitia pelaksana memberikan tajuk kegiatan adalah, Perayaan Paskah
Bersama 1997 Kawanua Tonsea Ne Matuari, dan disingkat MAKASA NE MATUARI”Sejabodetabek. Dan dilaksanakan pada 19 April 1997.

Hasil dari Evaluasi MAKASA NE MATUARI kemudian dilanjutkan dengan Pengukuhan nama PAIMPULUAN NE TONSEA, pada 4 Oktober 1997, setelah hasil kerja TIM KHUSUS, (Perumus dan Fasilitator) yaitu,Bapak Alfred Sundah, Bapak Friets Wullur, Bapak Benny Tengker, Bapak Willy Soputan dan bapak Tonny Rumbayan.

Di Kegiatan Makasa Ne Matuari yang dilaksanakan di AMI ASMI, yang didukung dengan penambahan beberapa perkumpulan yang masuk menjadi 33 perkumpulan, dengan perubahan nama,dengan tetap mengacu, kepada kepengurusan MAKASA NE MATUARI, Dipimpin bapak Brigjen Tony Rumbayan.

Saat ini Perkumpulan anggota Paimpuluan Ne Tonsea telah Menjadi 59 perkumpulan.

Pengurus Inti PNT Periode 2020 -2024

Ketua Umum: Aldrin P. Mongan.

Wakil Ketua Umum: Jopie J.A. Rory.

Sekretaris Umum: Decky R. Manangka

Sekretaris I: Jeane Tumanken
Sekretaris II: Janni Kirojan.

Bendahara Umum: Debby Ticoalu

Wakil Bendahara Umum: Loesje Beatrix Kiolol.

***

(Hotben)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Presiden Jokowi Resmikan Gedung AMANAH, Dorong Peningkatan Nilai Komoditas dan Ekonomi Lokal Aceh

Presiden Jokowi Resmikan Gedung AMANAH, Dorong Peningkatan Nilai